cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
link@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang 50239
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
LINK
ISSN : 18295754     EISSN : 24611077     DOI : 10.31983
Core Subject : Health,
Jurnal LINK (ISSN: 1829-5754 e-ISSN: 2461-1077; http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/link) merupakan jurnal peer-review yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang. Jurnal LINK berfokus menerbitkan artikel ilmiah tentang hasil pengabdian masyarakat yang meliputi pemberdayaan masyarakat, pelatihan, pendampingan, teknologi tepat guna (TTG), dan pendidikan kesehatan. Hasil pengabdian masyarakat dapat berupa penerapan hasil penelitian maupun pengabdian masyarakat berbasis wilayah guna menangani dan mengelola berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah yang ada di masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017" : 10 Documents clear
MANAJEMEN PELAKSANA PROGRAM STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) TERHADAP CAKUPAN BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA TERNATE 2016 Fadila Abdullah; Imam Cahyo Murwidi; Ruslan Dabi Dabi
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.326 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2235

Abstract

ABSTRAKCakupan SDIDTK balita dan anak prasekolah di puskesmas kota Ternate selama 3 tahun terakhir belum menunjukan keberhasilan. Jenis penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan crossectional. Hasil Penelitian menunjukan distribusi frekuensi cakupan SDIDTK yang dicapai oleh puskesmas di Kota Ternate  tahun 2015  diketahui bahwa puskesmas dengan cakupan SDIDTK tinggi (=80%) sejumlah 4 puskesmas (57,14 %) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah puskesmas dengan cakupan SDIDTK rendah (80%) yaitu sejumlah 3 puskesmas (42,86 %) dengan cakupan SDIDTK terendah adalah 60,67 % dan cakupan SDIDTK tertinggi adalah 94,67 %. Dalam hal manajemen menunjukan responden memiliki perencanaan baik (71,43%), pengorganisasian baik (14,29%), penggerakan baik (85,71%), dan pengawasan baik (71,43%). Fungsi Perencanaan Pelaksana kegiatan SDIDTK terhadap cakupan SDIDTK adalah p0,001 dan C=0,913, Pengorganisasian Pelaksana kegiatan SDIDTK terhadap pelaksanaan SDIDTK p0,001 dan C=0,926, Penggerakkan Pelaksana kegiatan SDIDTK terhadap cakupan SDIDTK adalah P=0,036 dan C= 0,913, serta Pengawasan Pelaksana kegiatan SDIDTK terhadap Cakupan SDIDTK adalah sebesar p0,001 dan C= 0,866, Seluruh aspek mempunyai hubungan yang kuat terhadap cakupan SDIDTK di Kota Ternate.
FISIKOKIMIA DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA BUAH TOME-TOME (FLACOURTIA INERMIS) KOTA TERNATE Sitti Salmiyah A.B; Fahmi Abdul Hamid; Rif'atul Amini
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.014 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2187

Abstract

Buah tome-tome (Flacourtia inermis) berbunga pada bulan Januari hingga Februari dan buahnya mulai muncul beberapa bulan kemudian. Sebagai bahan makanan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, buah tome-tome harus diketahui nilai gizi yang terkandung pada buah tersebut, sehingga nilai gizi yang terdapat pada buah tome-tome menjadi informasi bagi masyarakat. Tujuan penelitian untuk  mengetahui fisikokimia dan kandungan vitamin C pada buah tome-tome. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di  Laboratorium  Kimia Program  Studi  Gizi  Poltekkes  Ternate  dan  Laboratorium  Universitas  Khairun  Ternate pada bulan Mei sampai November 2016. Populasi seluruh buah tome-tome sebagai unit analisis. Sedangkan sampel seluruh unit realisasi  dari  proses analisis. Pengujian  fisikokimia menggunakan metode Analisis  Proksimat (SNI 01-2891-1992) yang terdiri dari: pengujian Kadar Air Total dengan metode termogravimetri dan pengujian Kadar Lemak Total dengan metode soxhletasi. Sedangkan pengujian vitamin C menggunakan metode spektrofotometer UV vis. Hasil pengujian kandungan vitamin C sampel menunjukkan bahwa berdasarkan  pengujian,  rataan  kandungan  vitamin  C buah tome-tome merah lebih  besar (1.48 g/L  atau 148 mg/100  gram  sampel)  dibandingkan  dengan tome-tome hitam (0.67 g/L atau 67 mg/100 gram sampel). Hal ini menunjukkan tome-tome merah sangat potensial dikembangkan sebagai pangan lokal sumber vitamin C.
KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR HBA1C PADA DIABETISI DI KOTA TERNATE Juhartini Juhartini; Nizmawaty Amra; Rusny Muhammad
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.655 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2186

Abstract

Proporsi Diabetes Melitus di Indonesia pada Riskesdas 2013 sebesar 6,9%. Provinsi Maluku Utara Proporsi DM sebesar 1,2% dengan jumlah perkiraan penderita DM di atas usia 14 tahun sebesar 8.617 orang (Kemenkes RI, 2014). Studi menunjukkan bahwa menurunkan angka HbA1C dapat menunda atau mencegah komplikasi kronis. Studi tersebut menunjukkan bahwa menjaga kadar HbA1C dalam kadar normal dapat meningkatkan peluang seseorang untuk tetap sehat. Mengetahui hubungan antara konsumsi ikan terhadap kadar HbA1C pada masyarakat Kota Ternate. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan disain penelitian cross sectional dengan subjek penelitian 30 orang yang dipilih secara random. Konsumsi Ikan dinilai secara 4 bulan terakhir dengan metode FFQ. HbA1C dinilai dengan pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar HbA1C pada sampel diabetisi sebagian besar berada pada DM tidak terkontrol sebanyak 24 sampel (80%) sedangkan paling terendah berada pada DM terkontrol baik sebanyak 2 sampel (2,67%).  Hasil uji statistik menggunakan korelasi dari spearmen, didapatkan nilai p= 0.772 α (0.05). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi ikan dengan kadar HbA1C. Dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi ikan pada diabetisi rata-rata lebih dari standar porsi perhari per setiap kali makan dan tidak terdapat hubungan tingkat konsumsi ikan dengan kadar HbA1C.
PENGALAMAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HENTI JANTUNG DI RUMAH WILAYAH KOTA TERNATE Wasis Nugroho
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.717 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2344

Abstract

 Henti jantung merupakan keadaan gawat darurat penyakit jantung yang sangat berbahaya sehingga membutuhkan penanganan segera. Keluarga sebagai orang pertama yang menemukan anggota keluarga yang mengalami kejadian henti jantung di rumah memiliki posisi penting dalam menyelamatkan jiwa anggota keluarganya yang mengalami henti jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami henti jantung di Rumah Wilayah Kota Ternate. Penelitian ini menggunakan metode desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretif. Partisipan sebanyak lima orang dari keluarga yang pernah menghadapi anggota keluarganya yang mengalami kejadian henti jantung. Data diperoleh melalui hasil wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan teknik dari Van Manen. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya sepuluh tema yaitu mengenali tanda yang ditunjukan, mengenali gejala yang dikeluhkan, persepsi saat menjumpai kejadian, respon perasaan ketika menghadapi kejadian, respon sikap ketika menghadapi kejadian, keputusan untuk penanganan, tindakan dalam memberikan pertolongan, respon perasaan ketika mendengar informasi, respon sikap ketika mengetahui informasi dan kebutuhan akan penanganan.
KEPUASAN STAKEHOLDER TERHADAP KINERJA PRAKTIKAN JURUSAN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN Sri Lestari; Marsum Marsum
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.858 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2135

Abstract

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan merupakan jurusan baru pada Poltekkes Kemenkes Semarang yang menerima peserta didik mulai tahun akademik 2013/2014. Untuk mengetahui kualitas peserta didik antara lain perlu dilakukan evaluasi kompetensi dan kinerja peserta didik pada saat melakukan praktek.  Praktikan yang memiliki kompetensi dan kinerja yang baik akan memuaskan  pengguna (stakeholder) karena dapat membantu meningkatkan pelayanan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan stakeholder adalah pengguna jasa praktikan Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan seperti rumah sakit. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengisian kuesioner dan wawancara dengan pembimbing klinik pada beberapa rumah sakit yang telah digunakan sebagai lahan praktek Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Dalam penelitian ini, pengumpulan dan analisis data kuantitatif. Lokasi penelitian akan dilaksanakan  di rumah milik pemerintah daerah di wilayah kota dan kabupaten Semarang, yaitu RSUD Kota Semarang, RSUD Tugurejo, RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa.Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan oleh responden RSUD Ungaran diperoleh hasil yang sangat memuaskan, dimana rata-rata skor terendah 4 dan tertinggi 4,9. Rata-rata score tingkat kepuasan stakeholder terhadap kinerja praktikan di RSUD Ungaran adalah 4,5 (sangat memuaskan). Di RSUD Kota Semarang diperoleh hasil yang sangat memuaskan, dimana rata-rata skor terendah 4,3 dan tertinggi 4,9. Rata-rata score tingkat kepuasan stakeholder terhadap kinerja praktikan di RSUD Kota Semarang adalah 4,7 (sangat memuaskan). Di RSUD Tugurejo diperoleh hasil yang memuaskan, dimana rata-rata skor terendah 3,2 dan tertinggi 4,3. Rata-rata score tingkat kepuasan stakeholder terhadap kinerja praktikan di RSUD Tugurejo adalah 3,8 (memuaskan). Sedangkan di RSUD Ambarawa diperoleh hasil yang memuaskan, dimana rata-rata skor terendah 3 dan tertinggi 4,7. Rata-rata score tingkat kepuasan stakeholder terhadap kinerja praktikan di RSUD Ambarawa adalah 3,8 (memuaskan).
UPAYA IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS SIKO TERNATE TAHUN 2016 Nuzliaty T; Nurkila S; Karimah S
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.868 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2185

Abstract

HIV merupakan salah satu aspek kesehatan yang merupakan bencana bagi manusia saat ini. Rantai penularan HIV merupakan salah satu masalah yang memerlukan perhatian serius di kalangan perempuan dan anak-anak. Ibu hamil merupakan kelompok berisiko tertular HIV yang berdampak pada bayi sebab penularan HIV dari ibu ke bayi merupakan akhir dari rantai penularan yang umumnya didapat dari seorang laki- laki HIV positif. Penularan HIV dari ibu ke bayi (Mother to Child Transmission) mencapai hingga 90% kasus. Tujuannya untuk mengetahui upaya ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi di Puskesmas Siko Ternate tahun 2016. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Siko Ternate Tahun 2016 yaitu sebanyak 160 orang. Sampel yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 40 orang. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square, dengan α=0,05 dan CI 95%. Responden yang upaya pencegahannya terhadap penularan HIV cukup lebih banyak yaitu 22 orang (55%) dibandingkan dengan upaya pencegahannya terhadap penularan HIV kurang yaitu 18 orang (45%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0.797), sikap (p=0.963), peran suami (p= 0.148) dan peran petugas kesehatan (p=0.115) dengan upaya ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV ke bayi.
SINTESIS ASAP CAIR DARI TEMPURUNG BIJI PALA DAN KARAKTERISTIK KANDUNGAN KIMIA Nizmawaty Amra; Nur M. Ali; Sitti Salmiyah A. Bahruddin
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.074 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2119

Abstract

Limbah produk tanaman perkebunan seperti tempurung, ranting dan kayu belum tersentuh teknologi sehingga memberikan peluang untuk pengembangan teknologinya. Salah satu alternatif pengolahan adalah pirolisis sehingga menghasilkan asap cair yang dapat berfungsi sebagai pengawet dan memberikan nilai tambahan bagi petani. Tujuan penelitian yaitu mensintesis asap cair dari tempurung biji pala dan mengetahui karakteristik kimianya sebagai bahan pengawet makanan alami. Metode pelaksanaannya adalah proses pembakaran tempurung biji pala dalam wadah pirolisa selanjutnya dilakukan proses kondensasi kemudian tampung asap cair dan tar yang dihasilkan, selanjutnya dilakukan destilasi dengan menggunakan arang aktif dan diuji kandungan kimia asap cair. Hasil proses pembakaran 10 kg tempurung biji pala adalah 180cc asap cair dan tergolong sangat kecil jika dibandingkan asap cair dari tempurung kelapa. Hal ini diduga karena peralatan yang masih perlu diperbaiki. Berdasarkan hasil uji kandungan kimia, diperoleh kandungan fenol pada asap cair tempurung biji pala sebanyak 0,69% dan kandungan asam 0,15%. senyawa fenol yang bersifat antioksidan dapat menghambat kerusakan pangan. Berdasarkan hasil uji kandungan benzopiren, tidak ditemukan dalam asap cair yang telah dilakukan destilasi, sehingga asap cair ini aman digunakan sebagai pengawet alami bahan pangan. 
UPAYA PEMULUNG DALAM MENCEGAH RISIKO GANGGUAN KESEHATAN DI TPA BANJARAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dwi Sinar Seppina; Nur Hilal; Hari Rudijanto IW
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.164 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2589

Abstract

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. Pemulung ikut serta dalam pengolahan sampah, yaitu memungut benda yang masih dapat dijual. Kegiatan pemulung di TPA berisiko terkena penyakit, karena pemulung di TPA bekerja pada tempat yang kotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pemulung dalam mencegah risiko gangguan kesehatan di TPA Banjaran. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data yang digunakan adalah data umum dan data khusus. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Subyek penelitian yaitu 50 orang pemulung di TPA Banjaran. Analisis data dilakukan dengan deskriptif, dengan melihat hasil observasi dan wawancara pada pemulung. Hasil penelitian menunjukkan upaya pemulung dalam mencegah risiko gangguan kesehatan di TPA termasuk katagori kurang baik dengan rincian sebagai berikut, personal hygiene (76%), pengetahuan pemulung (40%), menghindari vektor binatang pengganggu (46%), pengobatan (40%), dan kebugaran jasmani (44%). Peneliti menyimpulkan upaya pemulung dalam mencegah risiko gangguan kesehatan di TPA masih kurang baik.
KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN INTELEKTUAL MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA Akbar Yuli Setianto; Puji Hastuti Hastuti
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.28 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2772

Abstract

Taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi, termasuk di antaranya kecerdasan emosional. Berdasarkan fenomena di atas peneliti ingin mengkaji pengaruh kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Planjan Kesugihan Cilacap sejumlah 227 siswa. Penggalian data dilakukan dengan pengisian kuesioner untuk pengukuran kecerdasan emosional dan studi dokumentasi dari hasil tes IQ dan nilai semester I dan II sejumlah 117 siswa. Pengaruh kecerdasan emosional mengenal diri sendiri dengan nilai semester II memiliki nilai t tes 3,874 dengan significancy 0,000 dan pengaruh kecerdasan emosional mengenal orang lain dengan nilai semester II memiliki nilai t tes 2,083 dengan significancy 0,040 dan pengaruh kecerdasan intelektual dengan nilai semester II memiliki nilai t tes 5,707 dengan significancy 0,000. Dengan demikian pengaruh antara kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual terhadap prestasi belajar relative lebih besar kecerdasan emosional. Kecerdasan emosi tidak diajarkan secara khusus di sekolah dan tidak tercatat dalam dokumen rapor, seperti nilai-nilai pelajaran ataupun keterampilan lainnya sehingga tidak ada sumbangan secara langsung terhadap peningkatan prestasi belajar.
PELATIHAN PERSIAPAN DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF Anita Widiastuti; Diki Retno Yuliani; Fitria Zuhriyatun; Djamaluddin Ramlan
Jurnal LINK Vol 13, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.938 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i1.2729

Abstract

ASI memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi, namun pencapaian cakupan ASI eksklusif masih jauh dari target. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya persiapan ibu sejak masa kehamilan dan kurangnya dukungan keluarga. Pelatihan persiapan ASI eksklusif dua kali, sasaran seluruh ibu hamil di desa Karanggintung beserta pendamping. Kegiatan meliputi pre-test, pemaparan materi, demonstrasi, pendampingan praktek, tanya jawab, serta evaluasi kesediaan ibu dan keluarga melaksanakan ASI eksklusif. Kegiatan pendampingan yaitu berkunjung ke rumah ibu peserta pelatihan yang telah bersalin dan mengevaluasi penerapan ASI eksklusif. Hasil pre-test menunjukkan 63% ibu memiliki pengetahuan cukup. Ibu menyatakan bersedia menerapkan ASI eksklusif ketika bayinya lahir dan keluarga bersedia mendukung pada akhir pelatihan. Pada saat pendampingan setelah ibu bersalin, ibu sudah mampu menerapkan ASI eksklusif dan keluarga bersedia untuk mensukseskan ASI eksklusif sampai 6 bulan. Adapun kendala yang dihadapi adalah pelaksanaan tidak sesuai jadwal, sasaran tidak sesuai rencana awal, beberapa ibu hamil hadir tidak bersama pendamping, kendala cuaca, pada akhir sesi belum melaksanakan post-tes dan saat pendampingan mendapati susu formula yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10